Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Secara Ilmiah Menurut Para Ilmuwan. Penelitiannya, Mark Mattson, Ph.D, secara
signifikan puasa bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti
Alzheimer atau Parkinson
SEBUAH penelitian di Moskow, yang
dilakukan oleh seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri The
Moskow Psychiatric Institute bernama Nicolayev. Dalam salah satu usahanya,
Nicolayev menterapi pasien sakit jiwa dengan menerapkan puasa selama 30 hari.
Setelah menjalani terapi tersebut dan
dengan beberapa metode serta serangkaian tes. Hasilnya sangat memuaskan,
ternyata para pasien tersebut bisa disembuhkan. Dan diprediksi kemungkinan
pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun bahkan sembuh total.
1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Selama berpuasa, maka organ-organ
pencernaan akan beristirahat. Namun fungsi fisiologis pencernaan tetap berjalan
normal, terutama produksi sekresi pencernaan. Sehingga membantu menjaga
keseimbangan cairan tubuh dan membersihkan tubuh dari sisa-sisa atau endapan
makanan. Pengolahan makanan dalam sistem pencernaan juga relatif tetap stabil,
pelepasan energi juga mengikuti pola yang bertahap.
Puasa juga akan membuat sistem pencernaan
memperoleh waktu untuk merevitalisasi dan meningkatkan fungsinya. Namun untuk
diperhatikan, aktivitas puasa tidak menghentikan produksi asam lambung.
Sehingga bagi penderita maag terutama yang sudah akut, disarankan untuk tetap
berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memilih berpuasa.
2. Mengurangi Gula Darah dan Lemak
Selama berpuasa tubuh melakukan
peningkatan glukosa agar bisa memperoleh energi. Glukagon juga diproduksi untuk
membantu pemecahan glukosa. Hal ini berdampak pada pengurangan produksi
insulin, yang dengan demikian maka akan mengurangi gula darah dalam tubuh. Dan
ketika produksi glukosa habis, lemak yang tersimpan juga akan dibakar untuk
menghasilkan energi. Ternyata puasa pun mampu membakar lemak tanpa harus
melakukan diet berlebihan.
3. Menurunkan Hipertensi
Puasa juga menjadi salah satu metode
untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Suasana spiritual yang tenang dan jauh
dari amarah membuat adrenalin menurun dan menjadikan hormon lebih stabil. Hal
ini mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Berdeda dengan Starvasi atau kelaparan
yang dalam keadaan tertentu dapat mengganggu kesehatan tubuh, puasa justru
sebaliknya. Ketika berpuasa maka terjadi peningkatan Limfosit dalam tubuh, yang
mampu memberikan pengaruh sangat baik terhadap sistem kekebalan tubuh. Sehingga
imunitas tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang virus dan penyakit.
5. Meningkatkan Hormon Seksual
Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa
terdapat hubungan antara puasa dengan hormone dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati terjadinya penurunan kadar hormon kejantanan
(testoteron_, perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH) pada awal minggu
pertama puasa. Namun dalam jangka panjang setelahnya, hormon testoteron dan
performa seksual justru meningkat pesat melebihi sebelumnya.
6. Memperbaiki Fungsi Ginjal
Pengurangan konsumsi air selama puasa,
ternyata sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal, juga
meningkatkan kekuatan osmosis urin mencapai 12.000 ml osmosis/kg air. Hal ini
sangat baik bagi kinerja dan fungsi ginjal. Selain itu, pengurangan konsumsi
air juga dapat meminimalkan volume air dalam darah, sehingga mampu memacu
kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang
akhirnya akan memacu fungi dan kerja sel darah merah.
7. Meningkatkan Kinerja Otak
Aktivitas puasa juga mampu meningkatkan
neurotropik yang dapat membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel-sel
otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak. Juga kaitannya otak dengan
pikiran, puasa yang mampu membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat,
ternyata justru mampu membuat pikiran menjadi lebih tajam.
Dalam penelitiannya, Mark Mattson, Ph.D
ilmuwan bidang neurologi yang juga seorang kepala laboratorium neuroscience di
NIH’s National Institute on Aging menunjukkan bahwa secara signifikan puasa
bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau
Parkinson.
8. Membuang Racun Dalam Tubuh
Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup
pada zaman seperti sekarang ini cenderung lebih mengedepankan segala sesuatu
yang bersifat instan, termasuk dalam hal makanan. Dan faktanya, makanan yang
bersifat saji ini banyak mengandung zat kimia yang bisa menjadi racun serta
berbahaya bagi tubuh.
Ternyata aktivitas puasa mampu
menghilangkan racun yang sebagian besar tersimpan dalam lemak tubuh. Pada saat
puasa lemak akan dibakar, dan terjadilah proses detoksifikasi atau pembuangan
racun dalam tubuh.
9. Menjaga Kesehatan Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pada saat berpuasa, terjadi peningkatan HDL (High Density Lipoprotein) dan
apoprotein alfa 1, serta penurunan LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang
sering disebut koleterol jahat. Yang mana proses tersebut baik untuk jantung
dan pembuluh darah.
Tingginya kadar LDL akan berbahaya bagi
jantung, dikarenakan hal tersebut berpotensi penumpukan di dinding pembuluh
nadi koroner, yang akan menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah
(arteriosclerosis). Akibatnya jantung akan kesulitan memompa darah. Namun
aktivitas puasa mampu menurunkan LDL pada tubuh.
10. Baik untuk Kesehatan Mental
Dr. Ehret seorang ilmuwan bidang kejiwaan
mengatakan: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan
fisik, dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus
menjalani puasa lebih dari 21 hari.” Hal tersebut -sebagaimana pernyataan Dr.
Ehret- terjadi, dikarenakan otak manusia memiliki fungsi pembersih dan penyehat
otak dengan bantuan sel yang disebut “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel
neuron yang sakit atau mati akan “dimakan” oleh sel-sel neurogial ini, yang
mana hal tersebut akan berdampak baik pada mental seseorang.
Tidak hanya sebagai implementasi
keimanan, dalam hal menjalankan perintah Allah. Ibadah puasa nyatanya juga
mempunyai banyak keistimewaan termasuk manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Dengan niat yang lurus puasa tidak saja
mengharap pahala, tetapi juga kesehatan yang harganya mahal itu. Semoga dengan
ini, mampu membuat kita untuk lebih bersemangat dalam menjalani ibadah puasa.
Wallahu ‘alam bishawab.*/ Yahya G Nashrullah
Sumber: hidayatullah.com