Adab
Makan dan Minum Menurut Ajaran Islam. Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya
kita berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah
wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau perintah untuk menjauhi perkara yang
dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan
sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah.
“Dan apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras
hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)
Dan di
antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
adab ketika makan dan minum.
Adab
ketika Makan dan Minum
Memakan
makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang
halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang
halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,
“Hai para
rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
1. Mendahulukan makan daripada shalat jika
makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah
siap disantap.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan
malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan
malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan
ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar
seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan
hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering
dilakukan.
2. Tidak makan dan minum dengan menggunakan
wadah yang terbuat dari emas dan perak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang
minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam
perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan,
“Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”
3. Jangan berlebih-lebihan dan boros.
Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan
sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat
26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang
kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang
mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh
lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para
salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan
berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
5. Jangan menyantap makanan dan minuman
dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan
tubuh.
Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang
demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
6. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi
tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar
(sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda,
“Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya
makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
7. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang
mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela
makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan
apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR.
Muslim)
8. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum
makan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah
seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan
menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah
‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal
dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca
basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita
makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama
seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan
yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia
mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan
bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua
yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
9. Makan dan minum dengan tangan kanan dan
dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan
minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan
tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan
keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang
makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya,
maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab,
“Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut
tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia
benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
10. Makan mulai dari makanan yang
terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah
seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah
bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat
denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari
dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan
sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab
makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat
dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu.“
11. Memungut makanan yang jatuh,
membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut
jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian
memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR.
At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang
jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk
syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan
bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.
12. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu
jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan
selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila
beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian
selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia
membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang
lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang
lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau
suaminya.
13. Cara duduk untuk makan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR.
Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang
menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk
dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif
(lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk
bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat
makan.
14. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah
seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian
barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang
lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
15. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah
makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan
kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah
makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu,
“alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin
walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah
dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang
memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR.
Bukhari)
16. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh
minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn
Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya
melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan
sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu
‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu
lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
17. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil
nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak
tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya.
(HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara
seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
18. Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari
kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
19. Berdoa sebelum minum susu dan
berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahum
Sumber:
muslimah.or.id